Why do people idolize others? (fanatically)
Photo by picjumbo.com from Pexels Kalau ada yang tanya ke gue apakah gue punya seseorang yang gue idolakan, gue akan jawab enggak ada. Karena, ya emang nggak ada. Siapa? Nggak ada. Gue juga nggak nge fans sama seorang artis, selebriti, atau istilah populer belakangan ini: influencer. Gue nggak punya nama-nama mereka, karena gue nggak mengidolakan mereka as personal. Lebih tepatnya, gue mengagumi beberapa karya yang lahir dari mereka. Karena karya dan personality, buat gue itu adalah hal yang jelas berbeda. Contoh, dari dulu gue suka banget sama lagu-lagunya band yang gue kenal dari dulu bahwa karya-karya mereka itu nggak sekadar lagu, tapi jiwa yang bernyanyi, yaitu Coldplay. "Ahh bisanya suka band luar negeri, dalam negeri dong!!" mungkin bakal ada yang ngomong gitu. Well, ada juga karya anak bangsa yang gue sukai. Lagu-lagu Tulus, gue suka. Pindah ke bidang lain, perfilm-an misal. Gue suka karya film dari Ernest Prakasa. Oh ya, gue juga suka nontonin stand up ...