SIGN
![]() |
Photo by Mark König on Unsplash |
Hi semua!
Sekarang jam 01.20 WIB. Tadi aku kebangun sekitar jam 10an gegara suara orang nyanyi deket rumah. Sebel, padahal tidurnya udah enak banget. Udah coba tidur lagi tapi nggak bisa, laper, dan langsung masak Indomie. Indomie + telur setengah mateng mantep banget sih itu. Terus sekarang mataku masih seger, padahal badan pengen tidur. Rasanya seminggu ini capek banget. Aku baru aja melakukan perjalanan lintas kota untuk menghadiri suatu acara. Pas di acaranya nggak nyampe 30 menit (seriously i don't like to be at kondangan), tapiii DIJALANNYA DUA HARI! Sory ngegas, karena se capek itu. Parah! Imagine that you are in the car for 8 hours bermacet-macet ria with no facilities di jalan, udahlah tol nya juga tersendat, muak ga lo. Mau buang air kecil mikir dulu kan lo (Ngetik inipun dengan muka nyolot kesel, haha). Akhirnya memutuskan untuk nginep di hotel karena capek, habis itu baru melanjutkan perjalanan.
Anyways, pas perjalanan pergi durasi macetnya nggak se-lama perjalanan pulang. Aku baru mikir di perjalanan pulang, "kok nggak kepikiran lewat jalan lain ya, kan tadi udah lewat sini. Udah tau banjir, macet, kok masih lewat sini?" Disini aku kesel kenapa kok loadingnya lama, kenapa sebelum pulang nggak kepikiran. Diperjalanan otak gue udah mulai liar, mikirnya udah kemana-mana dan rasanya pengen cepet-cepet menuangkannya dalam blog. Aku belajar beberapa hal dari kejadian ini yang aku kaitkan dengan perjalanan hidup sehari-hari.
KEPEKAAN
Manusia. Makhluk yang lemah memang, yang nggak bisa berdiri kokoh menginjakkan kaki di bumi ini tanpa penyertaan Tuhan. Sebagai manusia, aku sering banget kurang peka dengan suara Tuhan, sering nggak peka sama tanda yang Tuhan udah kasih. Dia udah kasih tunjuk jelas-jelas, "Ini loh Tan, Aku membiarkanmu lewat sini biar belajar, nanti jangan lewat sini lagi. Ambil jalan lain ya, sudah Ku sediakan". Tapi, seriingg banget nggak peka. Dasar aku. Dan kadang Tuhan tuh se menyenangkan itu ya. Walau aku tetep berkukuh memilih jalan yang aku pikir baik untukku, Dia tetep aja menyertaiku disepanjang perjalanan. Dia nggak ngambek, Dia nggak ninggalin, tapi Dia jaga aku sampai aku tiba dirumah dengan selamat aman sentosa. Plus nya Dia kasih pelajaran buatku yang kemudian bikin ngerti. Hadeh, harus dikasih pelajaran dulu emang ya biar paham. Kadang pun, diri ini memperlama proses penggenapan rencana Tuhan atasku (in real life, real).
KHAWATIR
Disepanjang perjalanan itu aku khawatir, takut. Gimana nggak takut, kondisinya sudah larut malem hingga subuh, cuacanya hujan, jalanan licin dan sebagian wilayah yang ku lewati banjir pula. Belum lagi harus menahan kondisi emosi biar tetep dingin, karena you know what i mean. Orang lain yang udah lama bermacet-macetan pasti sensitif nya bukan main. Udah lama nunggu, capek nyetir karena mobilnya sekali maju paling cuman per satu meter, kelaperan karena nggak ada yang jual makanan, jaringan juga kadang sakit. Udah gitu deh, nggak banyak yang bisa dilakukan.
Dalam hati aku terus ngomong sama Tuhan dan berdoa, "Tuhan, tolong sertai perjalanan ini. Tuhan aku takut. Tuhan jauhkan kami dari marabahaya. Tuhan tibakan kami di tempat tujuan dengan sehat dan suka cita." dan Tuhan lagi, Tuhan terus. At least aku sampai di tempat tujuan dengan selamat. Akupun mikir, "Dalam kegiatan sehari-hari, dalam melakukan pekerjaan sehari-hari kok aku nggak sesering ini ya ngomongnya ke Tuhan. Kok ketika dalam kondisi perasaan tidak aman aja aku doanya kuat banget?" Mestinya setiap hari, every single time, every single hour, every single second i should talk to Him. Kaya lagu itu loh..
"Ya Tuhan tiap jam ku memerlukanmu
Engkaulah yang memberi sejahtera penuh
Setiap jam ya Tuhan Dikau ku perlukan
ku datang Juruslamat berkatilahYa Tuhan tiap jam di suka duka ku
Jikalau Tuhan jauh percuma hidupku
Setiap jam ya Tuhan Dikau ku perlukan
Ku datang Juru selamat berkatilah"
UNEXPECTED PEOPLE WILL HELP YOU
Taraaa! He also surprised you!
Ditengah kemacetan aku teringat aku punya saudara yang tinggal deket lokasi itu. Jadilah aku hubungin dia dan dia membawakanku makanan, karena aku udah laper banget. Ahh Tuhan baik banget kan? Udah aku salah mengambil jalan, berjalan dijalanku sendiri tapi Dia tetep menyediakan pertolongan buatku lewat orang yang tak ku duga-duga. Padahal saudara jauh. Bonusnya lagi, dia (saudara) menuntunku ke jalan alternatif yang nggak banyak orang tau. Dan oh yes aku berhasil lepas dari kemacetan yang sangat melelahkan itu. Oh Praise God, He loves me in all my stubbornness.
Amazing love, right? How can it be? Udah kaya lagu yang ku dengerin sekarang ini.
Udah segini aja ceritaku. Mari tidur.
Cheers!
Comments
Post a Comment