TAHU DIRI

 

 

"Suka kopi nggak?"
"Nggak", kataku. "Eh tapi mau coba deh, banyakin susu nya aja ya biar nggak pahit, kaya kehidupan" sambungku lagi.

Suatu sore dengan warna langit yang agak gelap di kedai kopi, aku duduk dan ngobrol bareng temenku. Ngobrolin banyak hal. Tentang karir, pasangan hidup, dan yaa seputar topik-topik update kehidupan lah.

Perihal karir.
Sebagai anak rantau yang dikuliahin sama orang tua (eh sory, anak beasiswa). Hihi canda, tapi emang dapet. Ok lupakan.
Sebagai anak rantau, yang dikuliahin orang tua, nggak jarang orang tua di kampung pengan banget anaknya setelah lulus kemudian jadi PNS. Itu udah nggak dari sebagian kecil sih, mostly orang tua yang (katakanlah di kampungku) pengen banget anaknya jadi PNS. Serasa kalau udah PNS tuh udah "Wow" banget gitu anaknya. Tapi, entah kenapa aku sangat tidak berminat untuk menjadi PNS sedari SMA. Haha, so do my friend. Dia juga nggak suka. Anyways, intinya bukan itu.

Ngomongin tentang karir, temenku cerita tentang pekerjaannya.
"Kerjaanku sekarang jauh banget dari jurusan kuliah, but i'm happy", katanya.
"Kok bisa happy?", tanyaku.
"Ya karena aku tahu kalau aku nggak terlalu pinter dan nggak terlalu menguasai bidang-bidang yang berkaitan dengan jurusanku di masa kuliah. Jadi aku coba apa aja yang penting dapet dulu nih kemarin", jawabnya.

I'm like.. yeah you do great.

Menurutku, susah untuk mengasingkan ambisi demi dilihat sama orang lain. 

Katakanlah temenku ini bekerja di agency asuransi, sedangkan perkuliahannya jurusan teknik arsitektur. Nggak nyambung. Tapi dia tahu diri. Dia nggak memaksakan segala macem cara untuk bisa bekerja di korporasi atau agency yang sejalur dengan jurusan perkuliahannya. 

Kadang ya, dulu pas baru-baru lulus kuliah tuh aku mikir dan picky banget soal pekerjaan. Pengennya kerjaan yang sejalan dengan bidang perkuliahan. Kenapa? Terbesit dalam pikirian, "lo udah kuliah selama empat tahun dan malah putar haluan?" "lo udah kuliah udah sampe kaya zombie, merelakan masa muda dengan studioan (anak PWK pasti paham), dan malah beda jalur?" Pemikiran kaya gini nggak jarang menghantuiku. Padahal nyatanya, pekerjaan pertamaku setelah lulus waktu itu jauh dari bidang perkuliahanku.

Setiap orang yang pernah di posisi ini punya alesan sendiri sih yang bahkan malah terjebak dalam lubang. Ada yang dateng dari diri sendiri yang seringnya malah menghakimi diri sendiri. Atau mungkin ada yang menghindari suara-suara komentar dari orang sekitarnya, biisa jadi. Padahal ya, orang yang suka bilang "loh, kok gak sesuai jurusan sih?" itu sebenernya cuman mau basa-basi aja. Pengen tau sejauh apa lo emang pengen pekerjaan itu. Atau mungkin mereka memang tidak peduli, lo nya yang berasumsi dalam pikiran sendiri dan takut dinilai jelek sama orang lain.

Mungkin mindset kaya tadi harus diubah sih. Aku mendapati diri yang beda haluan, tapi banyak value-value yang berguna banget selama di perkuliahan yang kepake banget di pekerjaanku. Tahan banting misalkan. Selama kuliah, i guarantee anak-anak Teknik PWK yang menjalani rangkaian studio tanpa nyerah itu adalah orang-orang strong. Nggak semuanya bisa menjalani itu. Dan nggak sedikit juga yang ngeluh dan beberapa yang nyerah, ngilang dan numpang nama doang. Yes, you strong.
Itu kepake banget kala lembur menghampiri, kala revisi kerjaan dari bos ga kelar-kelar.

Kedua, presentasi. Selama kuliah, hal ini sering banget kami lakukan. Presentasi hasil tugas didepan temen-temen dan dosen, dikritik dan juga dinilai. Lama-lama jadi terbiasa sama sanggahan, lama-lama jadi biasa ngomong didepan orang-orang. Dan aku rasa, ini berguna banget di dunia pekerjaan, kecuali anak IT mungkin yang kerjanya didepan layar monitor. Presentasiin produk ke client, presentasi hasil kerjaan didepan bos dan rekan-rekan kerja.

Ketiga, team work. Di PWK, hampir semua mata kuliah itu tugasnya dikerjain secara berkelompok. Bahkan satu mata kuliah ada yang terbagi atas beberapa kelompok yang berbeda. Sangkin banyaknya kelompokan, kadang tuh kita suka lupa kelompok mana mata kuliah mana tugas yang mana. Tujuannya apa? Karena untuk memutuskan suatu kebijakan perkotaan kan banyak banget aspek yang perlu menjadi sorotan, jadi perlu dirumuskan oleh beberapa ahli dan beberapa indikator penting lainnya.
Sama seperti di dunia pekerjaan, teamwork ini sangat dibutuhkan. Lo nggak akan bisa kerja sendirian, butuh komunikasi dengan rekan kerja yang lain, butuh rembuk dan diskusi dengan bos, even lo anak IT pasti butuh konfirmasi dulu kan dengan bos gimana baiknya? Pasti nggak bisa ambil keputusan sendiri.

Keempat, udah ah masih banyak. Intinya itu.

Mungkin materi pembelajaran kuliahnya yang kurang nyambung, tapi value-value yang lo dapet selama kuliah pasti berguna di pekerjaan yang lo rasa kurang sejalan dengan jurusan lo. Apalagi lo anaknya aktif organisasi selama kuliah, pasti punya softskill lebih dari mahasiswa kupu-kupu. Percaya deh.


Intinya yang gue tarik dari obrolan itu, pentingnya tahu diri sih. Kalo merasa mampu dibidang itu ya lanjutin berjuang, kalo engga ya cari jalur lain yang lo pengen. Yes/no?

 

Cheers!

 

 

 

Comments

Popular posts from this blog

ODP BNI

SIM A "BENERAN"

SIGN